Pahami Makna Mendalam Seputar Alam Lewat Novel Weathering With You

Bukan Sekedar Kisah Romansa Belaka, Namun Juga Tentang Kondisi Alam

Da halo semua!

Ok edisi ulasan novel kali ini saya akan membahas salah satu novel yang dibuat berdasarkan anime movie yang sudah tayang beberapa tahun yang lalu.

Yup kali ini saya akan membahas novel Weathering With You karya Makoto Shinkai, kalian tentunya sudah mengenal orang yang satu ini bukan?

Weathering With You atau juga bisa disebut Tenki no Ko merupakan salah satu Anime Movie yang menawarkan kualitas yang menurut saya sangat tinggi.

Selain mengandalkan jalan cerita yang bagus, anime movie ini juga memiliki grafis yang tinggi dan tentunya soundtrack yang sangat khas.

Tak lama setelah penayangan filmnya, novel dari Weathering With You dirilis dan penulis dari novel ini adalah Makoto Shinkai sendiri.

So penasaran bagaimana cara Makoto Shinkai memukau kita dengan kata-kata yang ia tuliskan? mari kita bahas bersama-sama

Seputar Weathering With You

Novel ini pertama kali terbit pada tahun 2019 di Jepang dibawah penerbitan Kadokawa Corporation.

Makoto Shinkai selaku sutradara dari Weathering With You lah yang menjadi penulis dari novel ini, jadi rasa yang ada dalam anime bisa benar-benar meresap dalam novel ini.

Pada tahun 2021 Penerbit Haru berhasil membawa novel ini ke tanah air dan menjualnya dalam versi terjemah bahasa Indonesia.

Ya mulai sekarang kalian sudah bisa membeli novel setebal 300 halaman ini di toko buku favorit kalian.

Sinopsis Weathering With You

Morishima Hodaka, seorang pemuda yang berasal dari daerah kepualauan nekat pergi sendirian ke Tokyo.

Di hari yang penuh hujan itu ia menyadari Tokyo bukanlah tempat sederhana, namun dibalik itu semua ia bertemu banyak sekali hal baru yang perlahan mengubah hidupnya.

Mulai dari pertemuannya dengan om-om kusam pemilik kantor redaksi kecil, hingga bertemu dengan seorang gadis yang mampu mengendalikan cuaca.

Amano Hina, sang gadis cuaca tersebut akhirnya berteman dengan Hodaka dan menjalankan sebuah bisnis dimana mereka menawarkan jasa untuk membuat cuaca menjadi cerah dengan kemampuan Hina.

Hari-hari menyenangkan pun mereka lewati sembari saling mengenal satu sama lain, namun siapa sangka apa yang mereka lakukan itu memiliki sebuah akibat yang bisa dibilang sangatlah besar.

Cuaca semakin tak terkendali, takdir mulai menghampiri dan merampas kebahagiaan mereka.

Lalu pemuda tersebut dipaksa untuk memilih sebuah keputusan besar yang tentunya akan mempengaruhi segala hal.

Ulasan Novel Weathering With You

Memang novel ini menceritakan sebuah kisah romansa antara dua remaja di sebuah kota besar, namun ada makna lain dibalik kisah mereka.

Ya tepat sekali, alam, satu kata tersebut terselip diantara kisah romansa mereka berdua.

Berulangkali saya merasa tersentil ketika membaca novel ini, kita seakan diperlihatkan keegoisan manusia dalam memperlakukan alam.

Khas sekali dengan Makoto Shinkai, ia membuat awal cerita begitu menyenangkan, seakan cerita ini akan terus bahagia sampai akhir.

Kita bisa merasakan banyak sekali senyuman dan rasa bahagia karena Hina yang telah membuat hari suram nan gelap karena hujan menjadi cerah.

Hal tersebut menjadi pondasi awal konflik dan terus bertumpuk dengan konflik lain yang sudah ada semenjak awal seperti kasus kaburnya Hodaka dari pulau.

Suasana hujan sangat begitu terasa dalam cerita, kita seakan diajak untuk melihat kondisi Tokyo ketika hujan lebat dan bahkan sampai banjir.

Dalam cerita juga disebutkan bahwa hujan kala itu sempat menjadi salju, padahal saat itu masih masuk dalam musim panas.

Dari situ kalian pasti merasa ada seasuatu yang ingin disampaikan sang penulis bukan?

Ya alam kita tidak sedang baik-baik saja, meski hanya dalam cerita namun kenyataannya memang begitu bukan?

Kalian pasti sudah merasakan sendiri banyak hal yang telah berubah dari alam kita, hal tersebut berulangkali disinggung dalam percakapan maupun buah pemikiran dari tokoh-tokoh dalam cerita.

"Firasat kami berkata suatu saat dunia akan berubah drastis, tetapi kami selalu berpura-pura tidak tahu."

Itu merupakan salah satu kutipan dari pemikiran Suga Keisuke, salah satu tokoh di dalam novel.

Ia berpikir seperti itu ketika tiba-tiba saja langit biru diatasnya telah direnggut dan berubah menjadi mendung yang kelam.

Alam sedang tidak baik-baik saja, namun kita selalu pura-pura tidak tahu dan berpikir bahwa ada orang lain yang akan melakukan sesuatu terhadap hal itu.

Namun nyatanya apa? kita hanya saling diam tak melakukan apapun, ketika banjir terjadi saja kita langsung menghujat pemerintah bukan malah instropeksi diri karena buang sampah sembarangan.

Selain menyuguhkan kisah romansa yang bagus novel ini juga memberikan banyak sekali gugahan kepada kita untuk lebih perduli lagi terhadap alam.

Beralih dari jalan cerita, untuk penampilan dari novelnya sendiri cukup sederhana, mirip dengan cover Your Name.

So buat kalian yang sekarang lagi kehabisan bahan bacaan, novel ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca apalagi untuk penggemar genre romance.

Makoto Shinkai tak pernah mengecewakan para pembacanya, karya orang ini selalu memiliki kualitas yang bagus jadi tidak ada ruginya untuk membaca novel tulisannya.

Ok saya rasa cukup sekian, sampai jumpa di edisi ulasan novel lainnya!