Viral Wanita Minum Air dari Toilet, Pengurus Perusahaan Berikan Pernyataan Tak Terduga Ini

Rekaman seorang wanita muda yang meminum air dari toilet telah memicu perdebatan sengit di media sosial China minggu ini.

Pengurus sebuah perusahaan pupuk yang berlokasi di provinsi Shandong, China, telah memberikan pernyataan terkait wanita yang viral itu.

Wanita muda, bermarga Luo, dilaporkan melakukan tindakan ekstrem untuk mengesankan atasannya, yang terlihat bertepuk tangan saat dia menenggak secangkir plastik air toilet. 

Dituduh mendorong karyawan untuk mempermalukan dirinya sendiri, perwakilan perusahaan bersikeras bahwa tindakan pengurus tersebut adalah sukarela, menambahkan bahwa dia telah beberapa kali minum air toilet selama beberapa tahun terakhir.

"Ini adalah bukti kesempurnaan yang ingin dia tunjukkan, untuk memberi tahu orang lain betapa berdedikasi dia dalam pekerjaannya," kata juru bicara Perusahaan Teknologi Pupuk Xhongcheng di Shandong, China timur. 

"Dia ingin menunjukkan bahwa dia sangat percaya diri saat membersihkan toilet sehingga dia bahkan bisa minum air dari toilet."

"Saya berharap semua posisi di perusahaan bisa bekerja maksimal," kata pengurus itu setelah menenggak segelas air. 

Rekan Luo telah mengonfirmasi bahwa dia sangat berkomitmen untuk melakukan pekerjaannya dengan sempurna sejak dia dipekerjakan, pada tahun 2014, dan menyebutnya sebagai "karyawan patokan" perusahaan.

Berbicara dengan jurnalis, juru bicara perusahaan pupuk membela majikannya, menyangkal bahwa ada orang yang memaksa Luo untuk minum air dari toilet. 

Wanita itu dilaporkan melakukannya atas kemauannya sendiri, seperti yang telah dia lakukan beberapa kali selama dua tahun terakhir.

Sementara beberapa pengguna media sosial menyatakan diri mereka terkesan dengan dedikasi wanita tersebut pada pekerjaannya, sebagian besar menganggap tindakannya malah merendahkan harga diri.

"Orang memiliki martabat. Bagaimana air di toilet bisa diminum?" tanya seorang netizen.

"Bahkan jika standar minumnya tercapai, itu adalah toilet dan jelas penghinaan!" komentar satu netizen di Weibo.

"Itu tidak perlu," tulis netizen lain.