Pemerintah Jepang Secara Resmi Memperbolehkan Romantisme para Remaja untuk Menyatakan Cinta Mereka
Budaya Jepang, jika berbicara mengenai romansa dan ekspresi emosional, sedikit lebih tidak langsung.
Pasangan di Jepang hampir tidak mungkin mengatakan aku cinta kamu seperti pasangan Barat.
Pasangan Jepang tak terlihat berciuman di depan umum.
Hal ini sangat kontras dengan orang Barat dimana mereka akan canggung mengatakan tolong jadilah pacarku.
Tsukiatte kudasai adalah tonggak romantisme secara umum di Jepang.
Dimana bermakna sesuatu yang diharapkan banyak orang dari pasangan Jepang, secara eksplisit mengenali sifat hubungan.
Saat ini pasangan di Jepang memperoleh legalitas kasih sayang mereka secara resmi.
Sebab mereka dapat menyerahkan dokumen resmi pemerintah yang menyatakan cinta mereka satu sama lain.
Jepang memang tengah menghadapi penurunan angka kelahiran untuk beberapa waktu.
Sehingga timbul masalah keuangan di negara dimana kotamadya memungut pajak penduduk.
Biaya tersebut menyumbang lebih dari setengah pajak di Nagareyama.
Biaya tersebut menyumbang lebih dari setengah pajak di Nagareyama.
Untuk melindungi aliran pendapatan, para legislator berinisiatif mengumandangkan penggunaan kota sebagai lokasi syuting.
Salah satunya film romantis Momose, Kochi wo Muite.
Juru bicara Hideo Tsutsui, angkat bicara mengenai koitodoke.
Beliau mengatakan bahwasanya formulir tersebut memberi kawula muda cara untuk menyatakan perasaan romantisme mereka.
Hal tersebut diharapkan menjadi salah satu cara mendorong persalinan.
Untuk formulirnya sendiri, ada kolom nama lengkap teman-teman dan nama orang yang disukai.
Lalu ada kolom untuk menuliskan waktu dan tempat bertemu.
▼ Tempat: Bar di Shinjuku
Waktu: Suatu saat antara babak keenam dan kedelapan
Untuk slot tambahan, juga ada kolom dimana para anak muda dapat menulis tempat yang ingin dikunjungi bersama kekasih.
Lalu ada juga kolom hal-hal yang ingin dikatakan atau diberi tahu oleh pasangannya.
Sedikit konyol sih emang.
Para kawula muda di Jepang tak harus menjalin hubungan untuk mengirim koitodoke.
Bahkan orang disukai tak terlibat dalam mengisi dokumen.
▼ Bisakah beberapa pria kesepian secara bersamaan menyatakan niat mereka untuk mendapatkan cinta dari model pakaian renang favorit mereka?
Namun di kolom tersebut juga ada bagian mengenai apakah perasaannya berbalas atau tidak, ada kolom respons terpisah yang bisa diberi centang ya, saya tidak yakin, saya cukup yakin, dan tidak.
Bagi yang masih belum punya keberanian menyatakan cinta secara langsung, juga dapat menuliskan tanggal dimana akan memberi tahu orang yang disukai bagaimana perasaan yang sesungguhnya.
Koitodoke sendiri tak meminta informasi kontak apapun seperti alamat atau nomor telepon.
Eits, di Koitodoke ini pun juga ada kolom yang berisi pertanyaan apakah ini cinta pertama pelamar atau tidak.
▼ Tidak bisakah mereka mengajukan pertanyaan yang tidak terlalu canggung, seperti apakah kamu berpakaian ke kanan atau ke kiri?
Status koitodoke tidak mengikat secara hukum, berarti tidak ada batasan yurisdiksi.
Bagi yang berdomisili di luar Nagareyama, dapat mengirimkan formulir secara online.
Lalu dapat mencetak salinan bantalan stempel otentikasi kota.
Formulir online berarti dapat mengisi kolom kosong dalam bahasa Inggris.
Jika para kawula muda selalu ingin memberi tahu sebuah kota di Chiba, mereka menyukai Stacy dari kelas ekonomi, ini kesempatan emas.
Stay tune terus ya di animenyus.com.
Sumber: NHK
Post a Comment for "Pemerintah Jepang Secara Resmi Memperbolehkan Romantisme para Remaja untuk Menyatakan Cinta Mereka"