Unik! Sebuah Perusahaan Bus di Jepang Membuat Sebuah Labirin dari Bus yang Kosong karena Efek Pandemi
Tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi bisnis, terutama yang terkait dengan industri pariwisata, karena pembatasan perjalanan internasional dan domestik yang disebabkan oleh pandemi telah berdampak besar pada perputaran keuangan.
Salah satu bisnis yang terpengaruh adalah perusahaan Bus Hato Jepang.
Dikenal sebagai salah satu operator tur terkemuka Tokyo, Hato Bus terpaksa menghentikan operasi bisnis selama beberapa bulan selama keadaan darurat nasional awal tahun ini.
Seperti banyak perusahaan, Hato Bus harus berpikir di luar kotak agar tetap bertahan selama masa sulit ini, dan mereka menemukan solusi yang brilian!
Mereka menggunakan bus kosong di pool utama mereka untuk menciptakan labirin raksasa.
コロナで稼働してない「はとバス」60台使った迷路。企画した人、天才か。pic.twitter.com/MAuY3iimL8
— アフロマンス (@afromance) September 22, 2020
Labirin ini terdiri dari 60 bus, semuanya diparkir rapat dalam berbagai formasi untuk membuat jalan raya sempit di halaman depo Stasiun Tokyo.
はとバス迷路楽しかった! pic.twitter.com/jU54CsszNy
— kaz (@kaztow) September 19, 2020
Perusahaan tersebut memutuskan untuk menawarkan pengalaman labirin yang tidak biasa kepada pelanggan sebagai bagian dari tur bus khusus dari Stasiun Tokyo ke taman hiburan Tokyo Dunia di wilayah Ariake.
labirin bus raksasa segera menarik perhatian publik, alhasil kantor perusaah bus dibanjiri dengan panggilan dan tiket yang dengan cepat terjual habis sebelum acara.
はとバス迷路雑だな。
— y "masa" x / x„ɐsɐɯ„ʎ (@ymasax) September 20, 2020
もっときっちり並べて映えてほしかったな。 pic.twitter.com/zb0cp25knj
Kepala departemen perusahaan, Yusei Ishikawa, mengatakan kepada media bahwa mereka ingin menghilangkan kesalahpahaman umum bahwa bus tidak berventilasi sebaik kereta.
Mereka mencari cara untuk mengedukasi publik tentang sistem ventilasi yang digunakan di dalam bus mereka, mereka memutuskan untuk membuat tur khusus yang mencakup permainan labirin ini.
Post a Comment for "Unik! Sebuah Perusahaan Bus di Jepang Membuat Sebuah Labirin dari Bus yang Kosong karena Efek Pandemi"