Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ingin Meningkatkan 'Ketegangan' Saat Latihan, Polisi Ini Gunakan Pisau Asli dan Malah Menusuk Satu Kadet

Ingin Meningkatkan 'Ketegangan' Saat Latihan, Polisi Ini Gunakan Pisau Asli dan Malah Menusuk Satu Kadet

ANIMENYUS.COM - Di sebuah fasilitas pelatihan polisi, seorang letnan mengajar kelas untuk bela diri, dan suatu hari pada bulan Desember tahun lalu, pelajarannya adalah bagaimana mengusir penyerang yang menggunakan pisau.

Setelah menjelaskan tekniknya, instruktur mengambil pisau dan memilih seorang kadet berusia 19 tahun untuk mencoba menaklukkannya.

Rupanya terjadi kekeliruan, karena pada saat sesi latihan tadi, sang letnan tidak sengaja menusuk kadetnya tepat di bagian di dada.


Dilansir dari Soranews24.com (20/07/2019), kadet itu dilarikan ke rumah sakit dengan luka yang dilaporkan mencapai paru-parunya, setelah dirawat empat hari, lukanya dikatakan tidak lagi mengancam jiwa.

Namun demikian, ia mengundurkan diri dari pekerjaan polisi pada Januari tahun ini.

Biasanya, pisau imitasi digunakan selama sesi pelatihan semacam ini, namun instruktur khusus ini berpikir dia akan "meningkatkan ketegangan" jika dia menggunakan pisau bertahan hidup yang sebenarnya.

Polisi Prefektur Okayama mendakwanya karena kelalaian kriminal yang mengakibatkan cedera, sang letnan didenda 500.000 yen (sekitar Rp 64 Juta), dan diberi teguran resmi.

Para pembaca berita sebagian besar terkejut dengan mentalitas yang dimiliki oleh petugas hukum ini.

"Itu terlalu menyedihkan ..."

“Itu bukan kesalahan? Dia sengaja membawanya untuk pelatihan? Betapa bodohnya."

"Bahkan dalam pelatihan, kenyataan itu penting."

"Psikopat sengaja menggantinya?"

"'Realita' ini akan mengajarkan semua kadet bahwa tindakan terbaik adalah selalu melarikan diri dari pisau."

"Bukankah ini pelanggaran undang-undang senjata?"

Jepang memang memiliki beberapa undang-undang yang ketat mengenai pisau, diklasifikasikan berdasarkan ukurannya, tetapi tidak ada informasi tentang ukuran pasti dari pisau khusus ini.

Faktanya, banyak detail dari kasus ini tidak diketahui, karena pada saat itu Polisi Okayama telah menyatakan bahwa ini “bukan kasus yang akan diumumkan.”

Hal itu hanya terungkap karena petugas yang ditikam mengajukan tuntutan terhadap Prefektur Okayama sebesar 5,5 juta yen (Rp 710 Juta) dalam insiden itu, mengutip bahwa ia menderita PTSD sebagai akibat dari insiden tersebut.

Mengenai gugatan itu, Polisi Okayama mengatakan "Benar bahwa dia terluka selama pelatihan, dan kami akan menanggapi dengan itikad baik."

Dengan peningkatan serangan pisau yang mengancam warga dan ancaman terhadap petugas polisi di Jepang, pelatihan yang tepat memang penting untuk keselamatan semua orang.

Tetapi ada cara yang jauh lebih baik untuk mensimulasikan ketegangan daripada menggunakan properti asli selama masa pelatihan.

Baca Juga: Populasi Kian Menurun, Pemerintah Jepang Menghadapi Serbuan Warga Asing

Sumber: SoraNews24
Fadhel Ichsan
Fadhel Ichsan Seorang mahasiswa yang gemar Anime