Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

ANIMENYUS.COM - Kotak Bento telah menjadi makanan pokok budaya Jepang selama lebih dari 500 tahun.

Terdiri dari nasi, daging atau ikan, dan sayuran, kotak itu menyediakan satu makanan saat bepergian.

Dilansir dari Weirdasianews.com (07/04/2019), secara khusus, siswa TK membawa kotak bento ke sekolah, kebiasaan menata makanan ini dikenal sebagai kyaraben atau charaben, yaitu penataan makanan pokok ini dengan hati-hati agar terlihat seperti karakter populer dari manga, anime, dan video game di Jepang.

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Tentu saja, ini termasuk karakter dari Pokémon Go, seperti Pikachu dan Hello Kitty, Namun beberapa ibu kreatif termasuk Tomomi Maruo telah mengangkat standar.

Mereka mengubah makanan sederhana menjadi gambar rumit seperti Mona Lisa, Michael Jackson, Shinzo Abe, dan bahkan Donald Trump.

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Kerajinan karakter bento sudah berada pada tingkat yang tidak sehat di Jepang.

Orang tua yang tidak berpartisipasi dalam proses makanan artistik menyebabkan anak-anak mereka menjadi malu saat membuka makan siang mereka di sekolah.

Sebagai hasilnya, kelas-kelas kursus bermunculan di seluruh negeri untuk mengajar orang tua (kebanyakan ibu) bagaimana membuat makanan menjadi bentuk yang menggemaskan.

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Gokil! Para Ibu di Jepang Tidak Kalah Kreatif Dalam Menghias Bento untuk Anak Mereka

Kelas-kelas ini menekankan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat makanan artistik, sebuah bola nasi yang terlihat seperti babi (meski tidak lebih besar dari sepotong sushi) membutuhkan waktu 20 menit untuk seniman kyaraben yang berpengalaman.

Para ibu seringkali menyisihkan 90 menit untuk menyiapkan makanan yang akan membantu meningkatkan status sosial anak mereka di kafetaria sekolah.

Sayangnya, tekanan budaya ini tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.

Sementara beberapa sekolah kini melarang kyaraben untuk mengurangi tekanan pada ibu dan anak.

Sebagai gantinya, saat ini ada kompetisi bento karakter berskala nasional di lima kota, termasuk Tokyo dan Kyoto.

Kegemaran ini bahkan menjadi pusat plot film, termasuk penyerahan Festival Film Cannes 2011 karya Pieter Dirkx, berjudul Bento Monogatari.


Baca Juga:  Inilah Idol Wanita Jepang Nomor Satu di Era Reiwa Menurut Pilihan Para Penggemar!

Sumber: Weird Asia News
Fadhel Ichsan
Fadhel Ichsan Seorang mahasiswa yang gemar Anime