10 Tanda Anda Bukan Lagi Otaku, Salah Satunya Berhenti Baca Berita di Media Sosial!
ANIMENYUS.COM - Meskipun beberapa anak menyukai animasi Jepang, mayoritas penggemar mengembangkan tanda otakuisme selama remaja hingga remaja akhir.
Mungkin saat usia menjelang tua, beberapa akan mulai malas dengan sesuatu yang berhubungan dengan anime, baik video game, atau serial TV anime.
Jadi sementara, status otaku ini adalah sebagian orang yang agak permanen menyukai anime dan menjadi gaya hidup mereka, ketika gairah anime orang lain mulai memudar.
Munkin itu karena wanita 2D dirasa lebih menarik daripada 3D.
Terlepas dari alasannya, pengguna Twitter Jepang @mitragyna telah menyusun 10 kriteria tahapan yang menunjukkan Anda telah berhenti menjadi seorang otaku.
Daftar @mitragyna tentang memudarnya otakuisme adalah:
Level 1 : Anda berhenti pergi ke acara yang berorientasi otaku.
Level 2 : Backlog video game Anda mulai menumpuk .
Level 3 : Backlog novel ringan Anda mulai menumpuk
Level 4 : Backlog manga Anda mulai menumpuk.
Level 5 : Anda berhenti mengikuti serial anime baru.
Level 6 : Anda berhenti mengikuti serial anime yang sudah Anda tonton.
Level 7 : Anda berhenti mengikuti acara musiman untuk game mobile / browser.
Level 8 : Berhenti mengikuti berita otaku di media sosial Anda.
Level 9 : Kapanpun Anda berbicara tentang hal-hal otaku, Anda sedang berbicara tentang masa lalu.
Tingkat 10 : Anda tidak lagi seorang otaku.
Bergantung pada bagian mana dari dunia tempat Anda tinggal, Anda dapat menyatakan bahwa tahapan harus diatur sedikit berbeda.
Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di Jepang, khususnya di daerah Tokyo, acara-acara yang berorientasi otaku secara teratur diadakan di lokasi yang nyaman.
Itu adalah alasan untuk keluar dari rumah, dan sering bisa menjadi jalan-jalan kecil sebentar selama seharian berbelanja atau pergi keluar untuk makan siang dengan teman-teman (acara otaku bahkan dapat digandakan sebagai acara kuliner jika Anda makan di salah satu outlet dari banyak restoran bertema anime atau video Jepang).
Demikian pula, tinggal di Jepang, di mana light novel mengisi seluruh bagian hampir di setiap toko buku, menyediakan akses yang lebih mudah ke literatur otaku daripada tinggal di luar negeri, di mana output novel yang diterjemahkan cukup sedikit dan langka.
Bila Anda telah berhenti mengoleksi manga, kemungkinan jiwa otakuiesme Aanda ini juga telah mulai memudar.
Baca Juga: Seseorang Bertanya kepada Seiyuu Cara Menikahi Seiyuu Populer, Namun Jawabannya 'Menusuk'
Sumber: Twitter/@mitragyna