Ratusan Pengunjuk Rasa Menolak Pasar Ikan Tsukiji Dipindah ke Toyosu
ANIMENYUS.COM - Ratusan demonstran mengadakan demonstrasi pada hari Sabtu di Tokyo melawan penutupan Tsukiji, pasar ikan terbesar di dunia dan magnet wisata yang menggiurkan.
Protes dua jam itu dihadiri para penjual ikan, klien dan penggemar pasar, yang kecewa bahwa pasar Tsukiji akan segera ditutup pada 6 Oktober setelah 83 tahun dan pindah ke sebuah situs di Toyosu.
"Selamatkan budaya Tsukiji" dan "Tsukiji dapat hidup selama 100 tahun lagi" adalah slogan-slogan yang dilantunkan oleh para pengunjuk rasa, yang telah mengajukan gugatan hukum dalam upaya mencegah langkah pemindahan pasar itu.
Pengacara Kenji Utsunomiya mengatakan kepada AFP bahwa dia "selalu berdebat untuk Tsukiji agar tetap di Tsukiji".
"Situs baru di Toyosu tidak cocok untuk grosir. Akan ada banyak masalah," kata Utsunomiya, yang menjadi walikota Tokyo pada 2012 dan 2014.
Kritik khawatir tentang kontaminasi tanah di Toyosu, yang menunda langkah dari tanggal asli 2016.
Walikota Tokyo Yuriko Koike bersikeras awal bulan ini bahwa kompleks baru, yang terletak di bekas pabrik gas, akan aman dan menyediakan lingkungan "mutakhir" untuk penjualan ikan.
Namun Utsunomiya mengatakan bahwa para pengunjuk rasa tidak dapat mengerti mengapa Tokyo akan menyingkirkan situs seperti Tsukiji yang memiliki "reputasi global dan yang semua wisatawan asing ingin ke sana, terutama saat mendekati Olimpiade Tokyo pada 2020."
Para pendukung langkah tersebut berpendapat bahwa Tsukiji tidak lagi sesuai dengan tujuannya, terutama ketika menyangkut peraturan kebersihan dan kebakaran modern.
Namun Asunaro Suetake, salah satu pengunjuk rasa, mengatakan "aneh untuk memindahkan pasar ikan terbesar di dunia ke lokasi yang tercemar, terutama ketika mayoritas penjual ikan ditentang."
Pasar Tsukiji dibuka pada tahun 1935 dan terkenal karena lelang tuna menjelang fajar.
Pasar Toyosu sebagai penggantinya akan secara resmi dibuka pada 11 Oktober.
Baca Juga: PLTN Fukushima Daichi Jepang yang Sempat Bocor Diizinkan Beroperasi Kembali
Sumber: Japan Today
Foto: Screenshot dari Japan Today