Maria Ozawa Ungkapkan Kekesalannya pada Negara di Asia Tenggara Ini karena Kejadian Buruk yang Dialaminya

ANIMENYUS.COM - Mantan aktris film dewasa, Maria Ozawa atau yang akrab dikenali sebagai Miyabi mengalami kejadian buruk di Filipina.

Perempuan asal Hokkaido, Jepang ini mengaku tak suka dengan cara kerja orang-orang Filipina.

Hal itu dimulai ketika ia memesan jasa taksi online ketika berada di negara tersebut.

Instagram

Dalam sebuah posting Facebook pribadinya, mantan bintang film dewasa ini menumpahkan keluh kesahnya setelah menggunakan taksi online itu.

Seorang pria yang mengaku bernama "Ben" memberitahunya bahwa dia mendapatkan nomor teleponnya dari seorang supir taksi online.

Dia berkata, "Maaf, saya hanya ingin tahu nama Anda, dan hal-hal yang Anda sukai, semoga Anda tidak marah."

Padahal ketika ia memesan taksi online tersebut ia tidak menggunakan nama aslinya, sekarang nomor ponsel pribadi Miyabi telah tersebar luas di negara itu.

Miyabi yang saat ini menjadi mitra bisnis di Filipina menyesalkan kejadian ini.

Baca Juga : Akhirnya Dirilis, Para Gamer Inilah Video Game Paling Laris di Mainkan di Negeri Sakura Jepang Per 8-14 Januari 2018, Nomor Satu Mantap!

Ia berkata "Saya suka Filipina tapi kenapa saya tidak bisa mempercayai negara ini sama sekali !? Mengapa orang disini begitu tidak profesional !?"

Instagram

Beberapa komentar netizen menyarankan agar dia mengubah perilakunya untuk menghindari insiden semacam itu lagi kedepannya.

"Tentu saja saya memakai kacamata hitam dan saya mengganti nama profil saya dan kadang memakai topi. Masalahnya, orang-orang di negara ini sangat tidak profesional dalam hal hal-hal ini, tidak akan pernah terjadi di Jepang, sama sekali tidak pernah."

Facebook

Nampaknya mantan biintang AV itu sungguh meradang dengan kejadian ini.

Berbagai komentar netizen pun sempat ia tanggapi lagi.

Seperti dirinya disarankan seorang netizen untuk mengganti nomor pribadinya.

Ozawa membalas komentarnya, "Jika orang terdaftar atau bekerja sebagai sopir profesional, mereka seharusnya tidak pernah mengeluarkan emosi pribadi mereka. Mungkin sulit untuk mengatakannya kepada orang-orang di sini tapi setidaknya di Jepang begitulah cara kita diajarkan di dunia bisnis. "